Senin, 29 Maret 2010

Impianku : Jadi Seniman Sepak Bola!


"Meskipun kandas menjadi seniman sepak bola, tapi menjadi seniman (peng-Edit) foto sepak bola merupakan anugerah terbesar dalam karirku"

(Fandi 'Funday' Wahyu Widyanto, 2010)



Assalamu'alaykum...........................


Tak terasa usia sudah menginjak 23 tahun. Tak terasa pula hidupku telah memasuki masa-masa dewasa yang penuh tantangan dan cobaan hanya untuk sekedar bertahan di kerasnya kehidupan. Masa-masa remaja hampir berlalu serta masa-masa kanak-kanak telah lama berlalu.

Jadi ingat dulu waktu masih anak-anak, kumelihat  poster pemain bola Seri A Italia, bernama Roberto Baggio. Yah benar, sang legenda dari Italia dengan rambut kuncirnya. Saat itu masih terngiang dalam pikiranku hingga kini, bahwa aku harus seperti dia! Seniman sepak bola sejati!

Saat itu aku sangat terkagum dengan dia dengan insting membunuhnya yang tajam, tetapi ditunjang dengan kelenturan tubuhnya dalam menggocek bola melewati musuh. Entah saat itu lawan siapa, yang ku ingat dia saat itu masih membela AC Milan, dia berani adu sprint dengan lawan. Hal yang patut aku sesali dari dia adalah ketika dia gagal menjalankan tugas sebagai eksekutor tendangan penalti saat final Piala Dunia 1994, meski saat itu aku juga senang karena tim favoritku, Brasil, juara dunia untuk keempat kalinya.

Dan saat-saat moment itulah aku bersumpah untuk menjadi seniman sepak bola yang handal!

Dan waktu terus berlalu hingga sekarang, ternyata impianku serta sumpahku tidak terwujud (untuk saat ini). Betapa kecewanya aku karena keinginanku tidak sejalan dengan keadaan di sekitarku. Ku tidak bisa menyamai prestasi yang ditorehkan oleh Baggio. Ku tak bisa sekedar untuk membawa nama Indonesia di kancah internasional.

Yah seperti itulah manusia, kadang (seringnya) sesuatu yang kita harapkan tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.

Tapi itu semua (kegagalanku), ku tidak lantas melupakan dunia impianku tersebut. Saat ini aku masih bisa melampiaskan kegagalanku tersebut dengan bermain sepak bola sebisa mungkin (futsal), sebisa yang aku lakukan. Futsal menjadi sesuatu yang sapat mengobati kekecewaanku hingga saat ini. Futsal telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam hidupku.

Futsal=sepakbola, adalah jiwaku. Ketika ada yang berani macam-macam dengan jiwaku, maka pasti akan berhadapan langsung denganku.

Mr. Baggio, so sorry I can reach your glory!

2 komentar:

  1. @Sukron Terima Kasih: wew.....skarang blog mata THT mas.....jd lbih cocok ke kepala oedem injeksi palpebra

    BalasHapus